Paranormal Experience #2: Pengalaman Horror Budhe Nunung

Assalamu 'Alaikum guys. Kembali lagi dengan saya, pemilik blog AubiNesia.com ini. Melanjutkan cerita sebelumnya, yaitu pengalaman horror keluarga saya ketika lebaran 2019. Kali ini saya akan melanjutkan cerita horror kami ketika mudik ke kampung halaman satunya, yaitu di Kaliwungu.

Sekedar flashback saja, jika kemarin hantu yang menampakkan dirinya adalah pocong, maka tak tanggung-tanggung, hantu yang akan menjadi "aktor" dalam kisah kali ini adalah kuntilanak dan genderuwo. Hiiiiiiiiiiiiiiii....... ada dua hantu sekaligus lho.

Sudah siap semuanya? Oke, langsung saja kita mulai kisahnya!

Berangkat ke Kampung Halaman Satunya!

Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel sebelumnya, yaitu ketika saya sedang asyik nongkrong ganteng di Biznet untuk main game (baca: sambil nyolong wifi orang), tiba-tiba muncul notifikasi dari WhatsApp bahwa saya diminta segera kembali ke rumah Mbah, sebab kami akan berangkat ke kampung halaman satunya lagi.

Oke, langsung saja saya selesaikan permainan yang masih nanggung, baru saya bergegas kembali ke rumah Mbah. Kemudian saya mandi, beres-beresin barang bawaan, dan kemudian kami pamit-pamitan dengan Mbah, Om, Tante, dan adik sepupu (namanya Ica).

Kemudian kami naik ke mobil dan siap berangkat ke Kaliwungu!

Sampai di Kaliwungu

Perjalanan panjang nan membosankan pun telah kita lewati dengan menggunakan jalan tol. Mulai dari Pemalang, Pekalongan, Batang, hingga sampai di wilayah Cepiring dan Weleri, sebelum akhirnya tiba di Kaliwungu.

Kami memarkirkan mobil di seberang perkampungan tempat rumah almarhum Mbah berada, antara tempat parkir kami dan perkampungan dipisahkan oleh rel kereta api, ya memang tidak jauh dari rumah Mbah ada stasiun kereta. Jadi kami malam-malam sering terganggu dengan suara bising palang pintu kereta dan suara kereta itu sendiri. Hehehe.

Setelah berjalan menyusuri perkampungan, tibalah kami di depan rumah almarhum Mbah. By the way, sekedar info Mbah saya ini lahir pada tahun 1928 dan wafat November 2018 kemarin.

Mbah adalah salah satu pejuang dan pahlawan kecil Indonesia yang ikut berjuang dan bertempur melawan penjajah, meskipun namanya tidak disebutkan dalam sejarah. Namun beliau sangat dihormati oleh para warga kampung ini.

Bahkan ketika pemakamannya pun, diadakan dengan upacara militer oleh tentara. Ya, Mbah merupakan salah satu tentara veteran Republik Indonesia.

Oke, kembali lagi ke pembahasan. Akhirnya kami tiba di rumah almarhum Mbah. Disana sudah disambut oleh Budhe Ana, yaitu anak ketujuh dari 8 bersaudara. Bapak saya adalah anak terakhir.

Oh ya, mungkin ada yang bingung bahasa Jawa. Jadi budhe itu sebutan untuk kakak perempuan dari bapak/ibu kamu, sementara pakdhe adalah sebutan untuk kakak laki-laki dari bapak/ibu kamu.

Setelah sampai, kami menaruh barang bawaan di lantai. Dan saya segera salim sama Budhe Ana, dan saya menaruh tas saya di salah satu kamar di rumah tersebut.

Berhubung tidak ada tempat nongkrong yang nyediain wifi gratis seperti di Tegal, maka selama di Kaliwungu ini kerjaan saya hanya menggambar komik. Ya, buat yang belum tau, saya ini jago gambar lho. Hehehe.

Silaturahmi ke Rumah Budhe & Pakdhe

Keesokan harinya, kami pergi silaturahmi ke rumah budhe-budhe dan pakdhe-pakdhe, atau saudara-saudara dari bapak saya. Pertama kami pergi ke rumahnya Pakdhe Nurdin di Sayung, Demak.

Pakdhe Nurdin ini suka mengoleksi berbagai macam barang ataupun aksesoris yang berkaitan dengan band. Di rumah ini Pakdhe juga jual berbagai macam aksesoris band gitu. Bisa untuk pawai, drum band, dan sejenisnya.

Kemudian kita mampir ke rumahnya Budhe Yati. Disini kita ngobrol-ngobrol gitu lumayan lama. Kemudian kami lanjut main ke rumah Budhe Nur, anak pertama almarhum Mbah. Ketika itu beliau hendak pergi ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji.

Di rumah Budhe Nur, kami doa-doa gitu, minta di doain oleh Budhe Nur di Mekkah supaya keinginan kami diwujudkan oleh Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah beliau kini sudah pulang dan sudah bergelar Hajjah.

Hantu Penghuni Rumah Almarhum Mbah

Setelah dari rumah Budhe Nur, kami kembali pulang ke rumah Mbah. Pas sampai di rumah, saya diceritain sama Budhe Ana, bahwa katanya di rumah almarhum Mbah itu terdapat 2 sosok "penunggu" rumah Mbah.

Pernah suatu ketika, ada teman Mbak Anin (anaknya Budhe Nunung), datang main ke rumah almarhum Mbah ini. Dia orangnya bisa lihat yang "begituan". Alias anak indigo.

Temennya Mbak Anin ini mengatakan bahwa, ada suatu sosok penunggu kamar depan rumah Mbah, cuma katanya nggak terdefinisikan. Jadi, dia merasakan kehadiran sosok tersebut di pintu kamar depan, cuma wujudnya nggak jelas. Pokoknya, ada sesuatu lah disitu.

Terus, di halaman belakang, tepatnya di kandang ayam dekat kali yang kotor dan bau, terdapat sesosok GENDERUWO!!!! Oh my god. Saya sering lewat situ kalo pengen ke masjid. Memang saya lewat ya lewat aja, tapi sering tiba-tiba bulu kuduk berdiri sendiri.

Hiiiiii sumpah ini saya ngetiknya merinding guys! Malam-malam pula ngetiknya, yang lain udah pada tidur hehehe. Tapi saya mesti ingat, bahwa ini bulan puasa, bulan Ramadhan, setan-setan pada diikat sama Allah. Oke, saya mesti tabah menulis sampai selesai!

Oke lanjut! Jadi gitu guys, ada 2 sosok penunggu rumah Mbah. Yang satu genderuwo yang mendiami kawasan kandang ayam, satu lagi penunggu kamar depan tapi tidak diketahui sosok apa itu.

Sumpah, abis dikasih tau keberadaan 2 sosok penunggu rumah Mbah, saya jadi gak nyaman dan susah tidur. Terbayang-bayang kalo tuh genderuwo ngetok-ngetok pintu bilang "Samlekom, boleh masuk gak? Diluar dingin nih..."

Njirrr auto gak bisa tidur 3 hari 3 malam nih......

Kembali Melanjutkan Silaturahmi ke Rumah Budhe dan Pakdhe

Keesokan harinya, kami masih melanjutkan silaturahmi mengunjungi rumah-rumah saudara bapak yang belum sempat dikunjungi. Yang pertama, kami akan mampir ke rumah Budhe Nunung.

Nah, di rumah Budhe Nunung, lagi-lagi kami diceritakan sebuah kisah horror nan bikin bulu kuduk Anda merinding! Sudah siap? Yuk kita simak pengalaman horror Budhe Nunung!

Jam 2 Pagi Ditampaki Kuntilanak!!!

Sebelumnya, saya jelasin dulu nih denah alias letak-letak ruangan di rumah Budhe Nunung. Dari pintu masuk, sebelah kanan dan kiri ada ruang tamu. Lalu dipisah dengan lemari besar, dibalik lemari itu ada ruang keluarga. Biasalah ada TV, kasur untuk duduk santai, dll.

Di sebelah kanan dan kiri ruang keluarga ada kamar tidur. Lalu, di sebelah utara ruang keluarga, ada sebuah pintu menuju ruang makan. Terus ke utara, ada pintu lagi menuju dapur. Sebelah kiri dapur ada toilet. Terus belok kanan ada mushola kecil.

Dulu, tembok di bagian belakang, tepatnya di ruangan dapur, belum tertutup cat seperti saat ini, dulu masih bolong-bolong. Ada motifnya, jadi bisa lihat, baik dari luar maupun dari dalam rumah. Belakang rumah, itu hanya ada sawah. Masih kosong, hanya ada hamparan rumput sawah.

Nah, jadi ceritanya, jam 2 dini hari, Budhe Nunung kebelet pengen pipis, maka Budhe pun bergegas menuju toilet. Kemudian, ketika tiba di ruangan dapur, yang ada tembok bolong itu, Budhe melihat sesosok wanita, badannya hitam, rambutnya terurai ke depan, panjang banget, bahkan sampai kaki!

Si sosok "wanita" ini melihat ke arah Budhe sambil tersenyum dan berkata,

"HALO, BU!!!"


Hayoooo siapa itu??? Gila ya! Bayangin aja! Kalian ke kamar mandi jam 2 pagi tiba-tiba ngeliat sosok aneh dan seram seperti itu, di belakang rumah pula! Belakang rumah Budhe kan hanya ada sawah kosong!

Lagipula, mana ada orang bangun jam 2 pagi hanya untuk iseng, ngerjain orang lain dengan ngaget-ngagetin jadi setan??? So, menurut kalian ini REAL atau FAKE???

By the way, di rumah Budhe Nunung, adik saya yang pertama (namanya Syahdan) sakit panas. Maka, setelah dari rumah Budhe Nunung, Syahdan ditinggal di rumah Mbah sama Budhe Ana dan Budhe Ririt.

Setelah mereka turun, kami melanjutkan silaturahmi ke rumah Budhe Dah. Yaaah memang nggak lama sih, cuma ngobrol-ngobrol bentar, abis itu kembali melanjutkan perjalanan.

Mampir ke UNDIP Semarang

Setelah silaturahmi ke semua rumah budhe dan pakdhe, kami mampir ke UNDIP alias Universitas Diponegoro. Nanti kita juga akan mampir ke Solo dan Jogja untuk main ke UNS (Universitas Negeri Surakarta) dan UGM (Universitas Gadjah Mada).

Kenapa sih kami mampir ke kampus-kampus? Well, liburan kali ini memang temanya "Goes to Campus". Karena kakak saya beberapa waktu lagi akan kuliah. Well, akhirnya dia sekarang malah diterima di Universitas Brawijaya Malang. Hehehe, gak masuk daftar.

Mampir ke Simpang Lima Semarang

Abis dari UNDIP, kami mampir ke Simpang Lima, untuk makan sore. Yaaa maklum, seharian keliling bikin perut lapar. Kami makan tahu campur khas Semarang di abang-abang gerobak, makannya dengan lesehan. Wah, mantap kali tuh!

Setelah perut terisi, kami pun akhirnya kembali pulang ke rumah Mbah. Dalam perjalanan pulang, saya ditawari tidur di hotel sama bapak. Jawabannya ya jelas saya mau lah! Siapa juga yang mau tidur ditemani Bang Uwo???

Akhirnya malam itu saya, bapak, ibu, Syamil, dan Adelia (adik saya yang terakhir) tidur di hotel. Syahdan dan kakak nggak ikut. Syahdan lagi demam, sementara kakak pengen gambar aja di rumah Mbah.

Ikut Hadir di Acara Keluarga!

Keesokan harinya, kami semua mengikuti acara keluarga. Acara ini dihadiri semua anggota keluarga besar, banyak banget! Rameeee banget! Udah kayak pasar aja hehe.

Disini, kami mengalami kejadian dodol nan kampret bin ngeselin banget. Yah, saya berharap gak terulang lagi sih. Jadi ceritanya, saya dan Syahdan duduk di dekat Mas Ool (anaknya Budhe Yati). Ketika itu, kami bukannya perhatiin orang yang lagi ngomong-ngomong, eh malah sibuk main handphone.

Ketika itu kami lagi buka Instagram. Dan saya melihat akun IG si Syahdan, dan saya, dengan naluri kebinatangan sebagai kakak yang tidak baik hati, meledek si Syahdan,

"Yhaaa akunnya sepi banget, followernya dikit. Hehehe dah kayak kuburan!"

Eh, gak taunya si Syahdan ngambek guys. Marah-marah gitu, padahal kan saya cuma bercanda. Akhirnya si Syahdan lari kabur entah kemana.

Sontak, satu acara pun panik nyariin dimana keberadaan tuh makhluk ngeselin itu. Kita semua sibuk nyariin si Syahdan. Akhirnya, karena udah pada capek, juga matahari semakin naik, akhirnya pencarian dihentikan.

Saya pulang kembali ke rumah. Pas buka pintu kamar, eh gataunya tuh bocah sialan malah lagi asik-asikan tidur di kasur!!!! Kurang bangs*t apa coba.

Udah hebohin satu keluarga besar. Semuanya pada nyariin, eh yang dicari justru malah santai tidur di rumah. Hadehhhh....

Melanjutkan Perjalanan ke Solo dan Jogja

Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan ke Solo dan Jogja. Yah, kami harap gak memakan waktu panjang sih perjalanannya. Karena bakalan ngebosenin banget!

Well, di Solo pun kisah horror masih "meneror" keluarga kami! Yaitu ketika ibu dan kakak saya membeli makan malam diluar, di sebuah gang kecil dan sepi, mereka mendengar suara ketawa Mbak Kuntilanak!!!! Hihihihihi!!!!
Bersambung...


from AubiNesia https://ift.tt/2xncfBB

Belum ada Komentar untuk "Paranormal Experience #2: Pengalaman Horror Budhe Nunung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel