Paranormal Experience #3: Pengalaman Horror di Solo

Assalamu 'Alaikum guys. Gimana nih puasanya? Udah ada yang bolong belum? Hayoo ngaku... Nggak usah bohong, hehehe. Enaknya pas lagi puasa gini nonton TV sambil ngemil kacang rebus. Hmm... dahsyat!!!

Oke guys, artikel kali ini masih bertema diary, masih membahas mengenai pengalaman horror keluarga kami ketika mudik lebaran 2019.

Setelah sebelumnya kami juga punya pengalaman horror di Tegal yaitu ketemu pocong, kemudian di Kaliwungu kami diceritain ada hantu penunggu rumah almarhum Mbah sekaligus ada pengalaman horror Budhe Nunung, kali ini ada kisah horror yang dialami oleh Ibu dan kakak saya ketika kami liburan ke Solo dan Jogja.

Oke, langsung aja deh yaa. Berikut adalah kisah kami di Solo dan Jogja.

Melanjutkan Perjalanan ke Solo dan Jogja!

Kami berangkat ke Solo hari Senin. Setelah pamit-pamitan sama Budhe Ana dan Budhe Ririt (dua kakak perempuan Bapak saya), juga tak lupa pamitan dengan Om Genderuwo penghuni kandang ayam belakang rumah Mbah, hehehe.

Eh nggak ding, bercanda doang...

Berhubung saya belum pernah main ke Solo, maka ini akan menjadi pengalaman pertama saya main ke Solo! Yaaah penasaran juga sih Solo itu kayak gimana. Denger-denger dulu pernah jadi kota terbersih dan terapih se-Indonesia, pas masa pemerintah WaliKota Pak Jokowi dulu.

Perjalanan panjang pun kami lalui. Berjam-jam duduk di mobil ber-AC cukup membuat pantat saya laksana bakpao, bulat, besar, dan kenyal. Hehehe.

Dan akhirnya, kami sampai juga di Solo!

Kesan Pertama untuk Solo

Kami tiba siang hari. Dan kesan pertama saya pas sampai di Solo: panas buanget!!!! Ampun dah, sumpah panas banget. Udah gitu macetnya ekstrim!!! Yaaah meskipun nggak separah di Jakarta sih.

Keluar mobil 5 menit aja keringat sudah bercucuran dengan deras, saking panasnya Solo. Mungkin suhu udaranya kalo siang bisa sampai 40-an derajat kali ya?

And, menurut pendapat pribadi sih, Solo itu kotanya (mohon maaf) agak berantakan dan semrawut. Kayak gak terawat gitu, kesannya kumuh banget.

Sori sori nih ya Pak Jokowi. Sepertinya Solo seperti dipertanyakan kok bisa ya Solo dapat penghargaan sebagai kota terbersih dan terapih se-Indonesia.

Hmm mungkin pas zaman dulu beda kali ya? Mungkin pas zaman pemerintahan Pak Jokowi, Solo adalah tempat yang nyaman, rapi, dan bersih. Tapi makin kesini, sori sepertinya gelar itu tidak cocok lagi untuk Solo.

Hari Pertama di Solo

Oke deh, kami mencoba untuk "menikmati" Kota Solo. Setelah tiba di Solo, kami menyempatkan diri untuk jalan-jalan sebentar keliling Solo, melihat-lihat keadaan kota.

Setelah keliling, kami pun check-in di hotel. Hotel yang kami tempati bernama Hotel Horison Aziza. Hotelnya nyaman banget guys! Panasnya Kota Solo akan langsung hilang begitu masuk kamar hotel! Wah nyaman banget sih. Sama lah kayak hotel-hotel lainnya.

Setelah sampai kamar hotel, kami menaruh barang bawaan, istirahat sebentar, kemudian sholat, dan kemudian kami siap untuk menjelajahi Solo lebih jauh lagi!

Saatnya Kami Mengexplore Solo!

Solo itu sebenarnya kota yang indah guys! Nggak kalah indah sama Jogja. Sama-sama ada "nuansa kratonnya".  Kotanya klasik banget, model bangunannya tipikal zaman dahulu. Bagus untuk spot-spot foto keren bertema klasik.

Sepanjang jalan, saya terus melihat keluar jendela, menikmati suasana kota. Ada kayak semacam "Pasar Keris" gitu, disitu semua orang jualan keris.

Terus ada tembok yang tinggiii banget. Mungkin fungsinya sebagai benteng kali ya. Biar penjajah gak bisa melewati area itu. Soalnya tinggi banget!

Kata kakak saya, itu tuh namanya tembok Ya'juj Ma'juj. Anjay, kalo jebol kiamat dah wkwkwk.

Terus kami melanjutkan perjalanan. Sempat melewati dan melihat secara langsung Pasar Klewer yang legend! Pasar ini tuh legend banget, wajib dikunjungi oleh pecinta batik sejati. Sebab, tempat ini tuh semacam "surganya" para pecinta batik.

Pasar Klewer ini menyediakan berbagai macam jenis dan model batik yang berbeda-beda dan beraneka ragam dengan harga nyerong alias miring!

Setelah itu, kami makan siang di sebuah tempat makan. Gak jauh dari Pasar Klewer. Setelah itu barulah kami kembali ke hotel untuk beristirahat.

Malamnya, Ibu dan kakak saya keluar hotel untuk membeli nasgor (nasi goreng + gorengan). Sekalian menikmati suasana malam Kota Solo.

Nah, tak disangka, ternyata di perjalanan, Ibu dan kakak saya malah mengalami kejadian horror yang cukup membuat bulu kuduk merinding!

Mendengar Suara Kuntilanak di Sebuah Gang Kecil yang Sepi!

Jadi ceritanya, mereka tengah membeli nasi goreng. Gak jauh dari keraton, ada sebuah gang yang kecil. Meskipun baru jam 10 malam, namun suasana begitu hening dan sepi. Sepiiii banget kayak kuburan!

Dan ketika mereka melewati gang yang kecil dan sepi tersebut, samar-samar mereka mendengar suara tertawa. Makin lama makin mengeras. Dan, itu adalah suara ketawa KUNTILANAK!!!!

"Hihihihihihihihihihihi!!!!"



*JEGERRR!!!!*

Waduh, mampus dah ini. Udah suasananya mencekam, malam hari, sunyi, sepi pula, tiba-tiba terdengar suara ketawa KUNTILANAK yang wujudnya nggak ada!!!!

Sontak mereka diam terpaku. Kakak pun bertanya ke Ibu,

Kakak: "Mah, denger suara ketawa gak?"

Ibu: "..........." Terdiam sejenak, kemudian berkata, "Iya, ya udah jalan aja yuk!"

Hiiiii...... apa yang akan kalian lakukan kalau dalam posisi seperti itu???

Hari Kedua di Solo

Keesokan harinya, kami check-out dari hotel dan siap untuk berangkat ke Jogja. Tapi sebelumnya, kami sempat jalan-jalan dulu sih sebelum berangkat ke Jogja. Kami sempat mampir ke Keraton Solo. Dan setelah itu main ke UNS (Universitas Negeri Surakarta).

Review dikit mengenai UNS, kampusnya tuh bagus banget guys! Kayak gak kontras sama panas dan semrawutnya Kota Solo. Bisa dipertimbangkan untuk sekolah lanjutan kalian guys! Setelah dari UNS, barulah kami lanjut ke Jogja!!!

Jogja, I'm Back!!!

Siapa disini yang kangen Jogja hayooo? Ya, gak tau kenapa Jogja itu selalu bikin kangen, meskipun udah berkali-kali mampir kesana, tetap saja rasanya jatuh cinta dan rindu kepada Kota Gudeg ini.

Sampai saat ini, alasan dari Jogja yang selalu bikin kangen masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Kalo ada yang tau alasannya, silakan kontak Pak Supriyatno ya! Hehehe.

Oke guys, kembali ke topik. Setelah sampai Jogja, kami check-in dulu di Hotel MMUGM. Hotel ini masih satu kawasan dan kayaknya punya UGM. Gak kalah nyamannya sama Hotel Horison Aziza!

Kita sempat mampir ke UGM (Universitas Gadjah Mada) untuk sekedar keliling melihat-lihat kampusnya. By the way, hotel tempat kita menginap gak terlalu jauh lho dari UGM!

Selama di Jogja, banyak banget destinasi wisata yang kami kunjungi! Yang pertama sudah pasti dan wajib dikunjungi adalah Malioboro! Beli souvenir, belanja-belanja, sekaligus menikmati suasana khas Jogja yang selalu bikin kangen.

Lalu kami sempat mampir di Upsite Down. Jadi semacam tempat wisata indoor yang ruangannya kebolak-balik gitu. Lagi trend nih yang beginian. Jadi dunia semacam diputar balik gitu.

Kemudian kami juga sempat mampir ke Kaliurang! Yes melihat dari dekat Gunung Merapi yang indah dan hijau dari dekat, plus menikmati udara sejuk dari kawasan wisata ini.

Tak lupa kami juga mampir di tempat makan legendaris, yakni Gudeg Yu Djum. Enak banget guys! Recommended banget lah! Nikmat parah gitu makannya. Ditambah suasana tempat makannya yang khas Jogja banget, nuansa tradisional.

Kemudian kami juga mengunjungi sentra makanan Bakpia! Gak lengkap kalo ke Jogja gak beli bakpia! Kami membeli Bakpia Pathuk 25! Itu katanya bakpia yang paling enak lho.

Pulang Kembali ke Bogor

Setiap ada permulaan, pasti ada perpisahan. Begitu pula dengan liburan kami kali ini. Ya, liburan yang menyenangkan terpaksa harus selesai karena waktu liburan hampir habis. Semua kenangan yang telah kami lalui akan terus saya ingat.

Jogja, ku harap kapan-kapan aku bisa kembali main kesana. Tentunya setelah wabah Covid-19 berakhir. Aamiin.

Dan, kami pun akhirnya pulang kembali ke Bogor. Sebelumnya, kami istirahat dulu di rumah Mbah di Tegal. Hanya beberapa jam, sekedar istirahat sejenak, baru kami pulang ke Bogor. Perjalanan panjang dari Jogja hingga Tegal membuat badan saya lemas dan pegel-pegel. Karena sepanjang itu kami gak istirahat maupun gak turun sama sekali.

Dan, itulah guys kisah horror kami selama mudik lebaran 2019, sekaligus diary pengalaman dan petualangan kami menjelajahi Tegal, Kaliwungu, Semarang, Solo, hingga Jogja.

Artikel selanjutnya, saya akan menuliskan kisah horror salah seorang teman perempuan saya, namanya Mbak Han. Dia punya segudang cerita mistis dan horror dari SD hingga SMA. Ya, dia katanya memang sejak kecil suka digangguin makhluk halus.

So, nantikan artikel selanjutnya! Sampai jumpa!


from AubiNesia https://ift.tt/2Spo5Cv

Belum ada Komentar untuk "Paranormal Experience #3: Pengalaman Horror di Solo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel